Menulis Aksi, Menggerakkan Literasi

Sinyal Bahaya Buat Anies Baswedan, Didesak Umumkan Cawapres, Waspada Demokrat Berpaling ke PDIP


Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u1604943/public_html/literaksi.com/wp-content/themes/wpberita/template-parts/content-single.php on line 98

Literaksi.com – Anies Baswedan belum mengumumkan nama calon wakil presidennya hingga saat ini. Bahkan mantan Gubernur DKI Jakarta ini diminta untuk segera mengumumkan pasangannya dalam Pemilu 2024.

Beberapa nama seperti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Khofifah Indar Parawansa, dan mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), masuk dalam daftar kandidat, meskipun belum ada nama yang dipilih.

Menanggapi keputusan Anies Baswedan yang menunda pengumuman calon wakil presidennya, analis politik Arifki Chaniago menyebut penundaan tersebut memiliki alasan yang kuat. Anies dianggap masih mencari sosok pendamping yang lebih kuat.

Alasan dibutuhkannya sosok yang lebih kuat tersebut adalah melihat persaingannya dengan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 yang akan datang.

“Agar bisa bersaing dengan Prabowo dan Ganjar, sepertinya Anies membutuhkan calon wakil presiden yang lebih kuat. Negosiasi tiket Anies dan kepastian calon wakil presiden akan terasa rumit jika terdapat ketidakpastian,” kata dia, Rabu (14/6/2023).

Bahkan godaan yang diberikan oleh PDI Perjuangan kepada Demokrat membuat Anies berpikir dengan lebih serius. Terlebih lagi, AHY sendiri akan bertemu dengan Puan Maharani dalam waktu dekat.

“Anies Baswedan tentu membutuhkan dukungan dari Demokrat untuk maju dalam Pilpres. Nah, godaan (Demokrat) dari partai di luar Koalisi Perubahan dan Persatuan ini menjadi sinyal,” kata dia.

Arifki tidak menampik bahwa Demokrat dapat melakukan manuver ke jalur PDI Perjuangan jika mereka menemukan kesepakatan yang cocok.

“Partai Demokrat bisa saja melakukan manuver politik untuk memastikan kursi calon wakil presiden AHY dengan mendekat ke partai lain yang bersedia memberikan jaminan untuk calon wakil presiden tersebut,” katanya.

Dampak paling buruk adalah kegagalan Anies Baswedan untuk maju sebagai calon presiden. Oleh karena itu, perlu ada penguatan dari KPP sendiri.

“Jadi, KPP tidak dapat berbuat banyak ketika Demokrat memutuskan keluar dari koalisi. Sudah pasti Anies akan kehilangan tiket untuk maju sebagai calon presiden,” kata Arifki.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *