Literaksi.com – Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo menyatakan kesiapannya untuk memberikan pelajaran kepada pihak-pihak yang mengganggu kampanye dia dalam Pemilu 2024. Ganjar, mantan Gubernur Jawa Tengah, bahkan bersedia “cosplay” sebagai kereta api sebagai analogi gangguan yang mungkin dihadapinya dalam Pilpres 2024.
Dalam kunjungannya ke Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Ganjar menyampaikan pesan kepada para pendukungnya untuk tidak takut terhadap gangguan yang disengaja dalam perjalanan pemenangan di Pilpres 2024. Dalam konteks ini, ia mengungkapkan bahwa jika mereka berada di “rel yang benar” namun diganggu, mereka akan tetap melanjutkan langkah mereka untuk kampanye.
Pernyataan Ganjar tersebut, meski tidak memberikan rincian spesifik, diulanginya untuk memberikan keyakinan kepada para pendukungnya. Dengan gaya bahasa yang penuh semangat, ia memberikan kode bahwa jika terjadi gangguan namun langkah mereka sudah benar, mereka akan tetap melanjutkan perjuangan.
Ganjar Pranowo, yang berpasangan dengan Mahfud MD dan menempati nomor urut 3 dalam Pilpres 2024, saat ini sedang menjalankan kampanye terukur untuk mendapatkan dukungan lebih lanjut. Namun, hasil survei Indonesian Political Opinion (IPO) pada 23 November 2023 menunjukkan penurunan elektabilitas pasangan ini.
Menurut survei tersebut, Ganjar-Mahfud berada di urutan ketiga dengan elektabilitas 27,1 persen, di bawah pasangan Prabowo-Gibran (36,2 persen) dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (34,1 persen). Ada spekulasi bahwa penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud mungkin disebabkan oleh kritik Ganjar terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo, yang masih mendapat tingkat kepuasan publik yang tinggi.
Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, menjelaskan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi masih tinggi, dan pendukung Ganjar cenderung beralih ke Prabowo Subianto, yang dianggap terkait dengan peran Jokowi. Dengan demikian, pemilih yang awalnya mendukung Jokowi mungkin akan mendukung pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
