CEO National Hospital, Adj. Prof Hananiel Prakasya W dalam acara hybrid webinar bertajuk physical network yang digelar akhir pekan lalu.
Literaksi.com, Yogya— Transformasi layanan kesehatan melalui kebangkitan Medical Tourism di Indonesia sudah seharusnya mulai digeliatkan. Satu di antaranya, melalui Inovasi Physician Network.
Konsep Physician Network tidak hanya mengintegrasikan jejaring dokter, namun juga layanan klinik medis dengan layanan non-medis. Strategi tersebut dapat mengeliminasi kendala layanan kesehatan di Indonesia dan memastikan keberlangsungan layanan berkualitas yang memadukan pengetahuan, tenaga ahli berpengalaman, teknologi canggih, dan sistem manajemen kesehatan terpadu.
“Paradigma layanan tenaga medis yang selama ini lebih mengarah pada Individual Figure juga akan bergeser menjadi Professional Brand sehingga prestise tenaga medis ahli tidak terletak pada satu sosok tertentu melainkan secara keseluruhan dinilai sama,” CEO National Hospital, Adj. Prof Hananiel Prakasya W dalam acara hybrid webinar bertajuk physical network dalam keterangannya, Selasa (15/11/2022).
Profesional brand ini sangatlah penting terutama di era patient Centric Care, di mana pelayanan kesehatan terfokus pada pasien dan pasien memiliki keterlibatan aktif dalam pengobatan yang diterima.
Physician Network Kortex dapat mendukung dan membantu Rumah Sakit di Indonesia. Utamanya untuk melayani target market yang disasarkan pada warga Indonesia yang selama ini berobat ke luar negeri agar beralih menjalani perawatan dan pengobatan di Rumah Sakit dalam negeri.
“Jumlah warga negara Indonesia yang berobat ke luar negeri ini mencapai kisaran 600 ribu hingga satu juta dengan total arus dana keluar (capital outflow) warga Indonesia yang berobat ke luar negeri mencapai lebih dari Rp110 triliun setiap tahun,” kata dia.
Sebaran negara luar Indonesia kunjungan pasien di wilayah Asia terutama berada di 3 negara. Yaitu Malaysia, Republik Rakyat Tionghoa (RRT), dan Thailand.
Disebutkan, warga Indonesia memilih berobat ke luar negeri disebabkan oleh sejumlah faktor. Antara lain, karena jumlah penduduk Indonesia tidak sebanding dengan ketersediaan layanan rumah sakit. Data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, jumlah penduduk Indonesia ada 272,68 juta jiwa dan meningkat menjadi 275,77 juta jiwa pada pertengahan tahun 2022.
Jumlah tersebut sangat jauh dari ketersediaan layanan rumah sakit yang berjumlah 3.112 unit pada tahun 2021, meskipun jumlah tersebut telah mengalami kenaikan sebesar 5,17% dibanding tahun 2020. Dengan perbandingan rasio 1:88.650, dapat diasumsikan bahwa setiap unit rumah sakit harus mampu melayani sebanyak 88.650 penduduk agar pelayanan kesehatan dapat diterima oleh seluruh warga Negara Indonesia.
“Namun kesenjangan fasilitas penunjang yang tersedia di setiap rumah sakit, keterbatasan jumlah tenaga medis spesialis, kekurangan sistem manajemen yang terpadu, dan ketidaktersediaan professional branding menyebabkan layanan rumah sakit di Indonesia menjadi tidak optimal dan relatif rendah sehingga menimbulkan ketidakpuasan yang akhirnya mendorong banyak warga Indonesia memilih berobat ke luar negeri,” terang dia.
Karena sebab itu, Physician Network menjadi inovasi yang sangat penting. Satu di antara upaya pengembangan Physician Network di Indonesia diwujudkan melalui kolaborasi KORTEX Indonesia dengan Rumah Sakit “JIH” berupa layanan JIH Kortex Clinic yang akan mulai buka pada akhir bulan November.
Alat-alat medis canggih dan berteknologi tinggi juga disiapkan dan sudah mulai uji mutu untuk memastikan pasien dapat menerima layanan berkualitas yang sama.