Menulis Aksi, Menggerakkan Literasi
NEWS  

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem 27 Januari 2023 di Indonesia, Yogyakarta Waspada Hujan Hujan Lebat


Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u1604943/public_html/literaksi.com/wp-content/themes/wpberita/template-parts/content-single.php on line 98

Literaksi.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia, Jumat (27/1/2023).

Dikutip dari web.meteo.bmkg.go.id, ada 34 wilayah yang berpotensi bercuaca ekstrem.

Diperkirakan akan turun hujan lebat disertai kilat dan angin kencang di 34 wilayah tersebut. Seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan DIY.

Wilayah berpotensi hujan lebat dapat disertai kilat dan angin kencang:

– Aceh

– Sumatera Utara

– Sumatera Barat

– Riau

– Kepualauan Riau

– Bengkulu

– Jambi

– Sumatera Selatan

– Bangka Belitung

– Lampung

– Banten

– Jawa Barat

– DKI Jakarta

– Jawa Tengah

– DI Yogyakarta

– Jawa Timur

– Bali

– Nusa Tenggara Barat

– Nusa Tenggara Timur

– Kalimantan Barat

– Kalimantan Tengah

– Kalimantan Utara

– Kalimantan Timur

– Kalimantan Selatan

– Sulawesi Utara

– Gorontalo

– Sulawesi Tengah

– Sulawesi Barat

– Sulawesi Selatan

– Sulawesi Tenggara

– Maluku Utara

– Maluku

– Papua Barat

– Papua

DIY menjadi provinsi yang akan menjadi jalur pergerakan arah angin siklon. Sehingga potensi hujan disertai angin lebih tinggi dibanding hari-hari sebelumnya.

BMKG juga mengungkapkan bibit Siklon Tropis 90B terpantau berada di Samudra Hindia barat Aceh.

Kecepatan angin maksimum 15 knot dan tekanan udara 1007mb, dengan potensi rendah untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan.

Namun sistem ini terpantau membentuk daerah konvergensi memanjang dari Aceh hingga Teluk Benggala bagian tenggara.

Pusat Tekanan Rendah terpantau di Laut China Selatan dan Samudra Hindia selatan NTT yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Laut China Selatan, dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Utara, dan dari NTB hingga NTT.

Pusat Tekanan Rendah yang berada di Laut China Selatan menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) dari Laut Filipina hingga Laut China Selatan.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah bibit siklon tropis, pusat tekanan rendah, konvergensi dan di sepanjang low level jet tersebut. (Literaksi/Putra)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *