Menulis Aksi, Menggerakkan Literasi
NEWS  

Pengamat Sebut Momentum Maksimalkan EBT Bisa Dilakukan di Tengah Kenaikan Harga BBM


Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u1604943/public_html/literaksi.com/wp-content/themes/wpberita/template-parts/content-single.php on line 98

Literaksi.com – Kenaikan harga BBM sejatinya dapat menjadi momentum untuk memaksimalkan Energi Baru Terbarukan (EBT). Hal itu diungkapkan oleh Imron Cotan yang juga sebagai pengamat Isu Strategis.

“Kurang lebih 20 persen dari APBN kita itu terkunci untuk subsidi. Hal ini tidak sehat karena yang selama ini terjadi tidak tepat sasaran,” jelas Imron.

Jika pemerintah harus memikirkan naiknya harga BBM tanpa memperdulikan energi lainnya yang jauh lebih maksimal, pemanfaatan APBN harus bisa dimaksimalkan juga, tentunya untuk kepentingan masyarakat yang membutuhkan.

“Perlu penajaman penggunaan subsidi sehingga APBN kita tidak tertekan. APBN yang tersisa sekarang ada Rp 502 triliun. September ini, (kemungkinan APBN) akan habis. Kalau diteruskan pada September, kita harus menambah lagi Rp 198 triliun,” ujar dia.

Tak melulu masalah APBN yang terbebani saja, disampaikan Imron dampak lingkungan dari penggunaan minyak berbahan fosil harus diperhatikan. Terlebih ada peningkatan penggunaan dalam 50 tahun terakhir.

Masalah pencemaran lingkungan yang mengancam manusia dan lingkungan harus segera diatasi. Sehingga penyesuaian harga BBM ini dinilai bisa menjadi momentum untuk itu.

“Momentum strategis ini harus dimanfaatkan untuk mengalihkan atau setidak-tidaknya membaurkan dengan energi terbarukan. Secara total menggunakan EBT,” tuturnya.

Ia menuturkan bahwa Indonesia sendiri sudah memiliki berbagai macam potensi EBT itu. Hanya saja memang kurang digali akibat terbuai oleh subsidi BBM yang ditopang oleh APBN tadi.

“Indonesia itu bisa sekali memanfaatkan EBT karena tenaga listrik, air ada, surya melimpah sepanjang tahun. Kita manfaatkan momentum ini untuk mempersiapkan sumber daya manusia juga. Gas bumi kita juga praktis melimpah. Namun, selama ini tidak termanfaatkan karena terbuai dengan subsidi,” terangnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *