- Angka Kasus aktif Covid-19 di Sleman menjelang akhir tahun relatif tinggi.
- Pasien di Rumah Sakit mengalami kenaikan.
- Isoter Rusunawa Gemawang Kembali Terisi pasien setelah sebelumnya lama kosong.
- Masyarakat diminta wajib prokes terutama masker.
Literaksi.com,–Pandemi coronavirus disease-2019 atau covid-19 belum sepenuhnya hilang. Kendati, angka penularan kasus di Kabupaten Sleman saat ini relatif terkendali. Namun penularan hingga kematian masih tetap terjadi, bahkan cenderung meningkat. Tak ada cara lain, protokol kesehatan (prokes) diminta tetap ditegakkan, terutama menjelang akhir tahun. Di mana, mobilitas masyarakat diperkirakan akan semakin meningkat.
Di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, angka kasus Covid-19 menjelang akhir tahun ini sedikit mengalami peningkatan. Terbukti, pasien terkonfirmasi positif yang kini dirawat di RSUD Sleman menjelang akhir bulan November ini mengalami peningkatan. Meskipun, tidak signifikan seperti saat varian delta.
“Iya, ada kenaikan (pasien covid-19). Tapi tidak drastis seperti sebelumnya,” kata Direktur RSUD Sleman, dr Novita Krisnaeni.
Biasanya, di masa landai, Rumah sakit di Murangan Triharjo ini cuma merawat 2 sampai 3 pasien covid-19 saja. Namun, jumlah pasien yang dirawat kini mulai meningkat di kisaran angka 8 hingga 12 pasien. Meskipun, jumlah kasus tersebut dinilai relatif masih aman. Sebab, ruang isolasi untuk perawatan pasien masih memadai.
“Masih, masih bisa ditangani dan tempat (perawatan) juga masih cukup,” kata dia.
Selain dirawat di RS, pasien covid-19 dengan gejala ringan -sedang kembali dirawat juga di gedung isolasi. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Sleman sekaligus penanggung jawab Isoter, Bambang Kuntoro mengatakan, gedung isolasi terpusat (Isoter) Rusunawa Gemawang yang sebelumnya telah lama kosong kini kembali terisi pasien covid-19.
Ada dua pasien positif dengan gejala sedang. Mereka adalah laki-laki 24 tahun, dan perempuan 54 tahun. Keduanya bergejala sedang dan dinyatakan positif covid-19. Pasien mulai dirawat sekira seminggu yang lalu.
“Rusunawa Gemawang, ada dua pasien. Gejalanya sedang saja. Batuk, pilek dan positif covid-19,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Sleman, dr. Khamidah Yuliati mengungkapkan, menjelang akhir tahun, covid-19 masih menjadi ancaman kesehatan yang perlu diwaspadai masyarakat. Mengingat, mobilitas masyarakat diperkirakan akan meningkat dan saat ini aangka penularan masih terjadi.
“Covid-19 masih harus diwaspadai terutama jelang Nataru. Mungkin karena juga akan ada peningkatan orang mudik ke Yogyakarta. Jadi yang wajib dilakukan prokes, terutama masker. Cuci tangan pakai sabun juga harus,” kata dia.
Selain protokol kesehatan, masyarakat juga diingatkan untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Lalu, gerakan masyarakat hidup sehat dengan mengelola kesehatan. Selanjutnya, bagi pelaku perjalanan dan lansia, agar melengkapi diri dengan vaksin dosis ketiga atau booster.
Yuli mengungkapkan, update data kasus covid-19 di Sleman per- 21 November ada 431 kasus aktif. Dari jumlah tersebut, lebih dari 100 pasien menjalani perawatan di Rumah Sakit. Isoter di Rusunawa Gemawang ada 2 pasien dan lainnya Isolasi mandiri. Menurut dia, pasien positif mengalami gejala yang bervariasi. Tergantung dari imunitas atau daya tahan pasien. Tapi umumnya tidak seberat seperti saat awal kemunculan Varian Delta.
“Masih sama gejalanya. Bahkan, ada yang tidak bergejala karena imunitas yang bagus akibat vaksin yang mungkin sudah lengkap atau mungkin sudah booster,” kata dia.
Terpisah, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengingatkan protokol kesehatan menjadi keharusan yang harus dipatuhi menjelang natal dan tahun baru. Sebab, aktivitas pemulihan ekonomi di masyarakat saat ini sudah berjalan.
“Kalau sampai PPKM dan sebagainya, kan eman-eman. Ya sudahlah, ini prokes paling penting,” kata dia. Selain prokes, Danang juga mengajak masyarakat yang belum vaksin agar segera vaksin di sentra vaksinasi yang telah disediakan.