Menulis Aksi, Menggerakkan Literasi
NEWS  

Merapi Erupsi, Ini Dampak Abu Vulkanik dan Cara Pencegahan Agar Tak Pengaruhi Kesehatan


Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u1604943/public_html/literaksi.com/wp-content/themes/wpberita/template-parts/content-single.php on line 98

Literaksi.com – Sejumlah wilayah terdampak abu vulkanik setelah Gunung Merapi erupsi pada Sabtu (11/3/2023).

Mengutip magma.esdm.go.id, Minggu (12/3/2023), abu vulkanik adalah material vulkanik yang terdiri dari pecahan batuan, mineral, dan gelas vulkanik, yang terbentuk selama erupsi gunung api.

Abu vulkanik berdiameter kurang dari 2 milimeter. Material ini dapat diangkut oleh angin hingga mencapai ribuan kilometer.

Bahaya Abu Vulkanik untuk Kesehatan

Dikutip dari laman Dinkes DIY, abu vulkanik mengandung banyak unsur logam, seperti Timbal (Pb), Tembaga (Cu), Krom (Cr), Kadmium ( Cd), Seng (Zn), Boron (B), Barium (Ba), Selenium (Se), Perak (Ag), Besi (Fe), pH H2O, SiO2 dan Silika (Si).

Abu vulkanik memiliki kandungan lapisan asam yang berbahaya bagi kesehatan.

Mulai dari gangguan pernafasan, batuk, iritasi pada paru-paru dan mata maupun kulit tubuh.

1. Gangguan Pernapasan

Material tersebut merupakan partikel yang sangat halus sehingga dapat masuk ke paru-paru ketika bernapas.

Dampak langsung yang bisa dirasakan yaitu :

– Iritasi hidung dan pilek

– Iritasi dan sakit tenggorokan, kadang disertai dengan batuk kering

– Bagi penderita penyakit pernapasan, abu vulkanik dapat menyebabkan penyakit menjadi serius

– Iritasi saluran pernapasan bagi penderita asma atau bronkitis, keluhan umum dari penderita asma antara lain sesak nafas, mengi dan batuk

– Ketidaknyamanan saat bernapas

2. Penyakit Mata

Selain pernapasan, iritasi mata bisa terjadi karena butiran material yang tajam itu dapat merusak kornea mata. Bahkan bisa menyebabkan mata menjadi merah.

Pengguna lensa kontak disarankan untuk melepas lensa kontak selama guguran abu ini melanda.

3. Iritasi kulit

Iritasi kulit akibat mataerial akibat erupsi itu dapat menyebabkan iritasi kulit karena abu vulkanik bersifat asam.

Ciri-ciri kulit iritasi karena material ini yaitu kulit menjadi merah.

Kondisi iritasi kulit bisa semakin parah apabila penderita menggaruknya.

Langkah Pencegahan

Dikutip dari laman Dinkes Surabaya, berikut sejumlah langkah mencegah abu vulkanik berdampak pada kesehatan:

1. Kurangi aktivitas di luar ruang karena paparan abu itu bisa menimbulkan keluhan pernapasan

2. Tetap berada di rumah untuk penderita paru-paru

3. Tutup jendela dan pintu untuk mencegah masuknya material dan gas ke dalam rumah.

4. Gunakan masker untuk mengurangi masuknya debu ke dalam saluran napas.

5. Pakai kacamata di luar ruangan, atau saat membersihkan debu di dalam ruangan. Ini untuk mencegah iritasi terjadi pada organ penglihatan.

6. Menjaga kulit tetap tertutup untuk menghindari iritasi akibat kontak dengan debu.

7. Tutup semua makanan, air minum maupun air bersih agar tidak terkontaminasi dengan abu.

8. Perbanyak konsumsi makanan bergizi terutama dalam kondisi darurat untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.

9. Banyak konsumsi air putih.

Air putih sangat baik untuk membersihkan paru-paru dan saluran pernapasan dari kotoran atau debu yang dihirup. (Literaksi/Putra)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *