Menulis Aksi, Menggerakkan Literasi
NEWS  

Mengenal Dokter Julie Sulianti Saroso, Pakar Kesehatan Indonesia yang Sempat jadi Google Doodle


Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u1604943/public_html/literaksi.com/wp-content/themes/wpberita/template-parts/content-single.php on line 98

Literaksi.comGoogle Doodle pada Rabu (10/5/2023) menampilkan sosok menarik, yakni mendiang yang juga seorang dokter Prof. Dr. Julie Sulianti Saroso.

Sebagai pakar kesehatan terpandang pada masanya Julie Sulianti Suroso layak dikenang sebab turut memberi sumbangsih pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada masa 1946 hingga 1949, beliau mempromosikan kesehatan ibu hamil dan keluarga.

Lahir pada 10 Mei 1917, Julie Sulianti Suroso memulai karirnya di dunia kedokteran pada tahun 1942.

Selepas menamatkan sekolah kedokteran dari GHS (sekolah tinggi kedokteran) di Jakarta, beliau bekerja di bagian penyakit dalam CBZ, Jakarta.

Selanjutnya, setelah era kemerdekaan Republik Indonesia, Sulianti Suroso meanjutkan karirnya di bagian anak RS Bethesda Yogyakarta.

Julie Sulianti Suroso melanjutkan pendddikan di Inggris, Amerika Serikat dan Malaysia pada tahun 1950 hingga 1951. Tahin 1951, Julie Sulianti Suroso memulai karirnya di Kementerian Kesehatan.

Ia juga menjabat Kepala Bagian Kesejahteraan Ibu dan Anak Kepala Hubungan Luar Negeri, Wakil Kepala Bagian Pedidikan, Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat. Hingga Pendidikan Kesehatan Rakyat dan Kepala Planning Board di kementerian tersebut.

Pada tahun 1962, dokter Julie Sulianti Suroso memperoleh gelar Master of Public Health (MPH) dan Tropical Medicine (TM). Julie Sulianti Suroso mendapat gelar Doctor of Public Health (Epidemiologi) di Tulane Medical School, Amerika Serikat.

Julie Sulianti pada tahun 1967 menjabat sebagai Direktur Jenderal Pencegahan, Pemberantasan dan Pembasmian Penyakit Menular (P4M), merangkap sebagai Ketua Research Kesehatan Nasional (LRKN) Departemen Kesehatan. Gelar Profesor ditempuhnya di Universitas Airlangga, Surabaya.

Julie mundur dari Dirjen P4M pada tahun 1975. Lantas melanjutkan karirnya sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan hingga tahun 1978.

Di tahun yang sama, Julie Sulianti Suroso menjadi anggota tim perumus dan evaluasi Program Utama Nasional Bidang Ristek yang diperbantukan pada Menteri Negara Ristek.

Per tanggal 1 Januari 1979, dokter Julie diangkat menjadi staf ahli Menteri Kesehatan. Masih di tahun yang sama, beliau ditunjuk sebagai anggpta Board of Trustess of the International Center of Diarrhea Disease Research Bangladesh. Ia bahkan menjabat Chairman of the Board selama tahun 1979 sampai 1980.

Di tahun 1981, Julie Sulianti Suroso menjadi penasehat Proyek Perintis Bina Keluarga dan Balita di bawah Menteri Muda Urusan Peranan Wanita.

Julie Sulianti Suroso pada tahun 1982 diangkat menjadi Dosen pada Lembaga Kedokteran Gigi Dinas Kesehatan Angkatan Laut.

Jabatan lain turut diembannya selama menjadi dokter. Mulai aktif di Organisasi Pemuda putri Indonesia (PPI).

Menjadi anggota Dewan Pimpinan KOWANI dan badan Kongres Pemuda Republik Indonesia, dari ketua Gugus Tugas Penyusunan Rencana Lima tahun PELITA II sektor Kesehatan,

Di kancah internasionl, beliau juga menjadi anggota WHO Expert Committee of Maternity and Child Health, anggota Komisi PBB Community Development di Negara-negara Afrikanggota Honorary Society on Public Health Delta Omega.

Bahkan ia tercatat sebagai anggota WHO Expert Committee of Internasional Surveilance of Communicable Diseases, anggota Komisi Nasional Kedudukan Wanita Indonesia, President of the World Health Assembly, hingga anggota Badan Eksekutif WHO.

Masa Perjuangan Indonesia 1945

Selama masa pejuangan kemerdekaan Indonesia pada 1946 hingga 1949, dokter Julie mengusahakan obat-obaan dan makanan di kantong gerilya daerah Tambun Gresik, Demak, dan Yogyakarta.

Julie Sulianti Suroso bahkan sempat ditawan tentara Belanda di IVG Yogyakarta selama dua bulan. Selanjutnya, bersama teman-temannya, beliau membentuk Laskar Wanita WAPP (Wanita Pembantu Perjuangan).

Sepanjang hidup, Julie Sulianti Suroso menerima berbagai tanda penghargaan. Menteri Kesehatan memberi piagam pengabdian dan jasa dalam meningkatkan usaha kesehatan, juga piagam pegawai teladan.

Pemerintah India memberikan penghargaan pada dokter ini atas upayanya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Presiden RI pada tahun 1975 meberinya Bintang Mahaputra Pratama.

WHO South-east Asia Regional Committee memberikan beliau bintang penghargaan. Atas jasanya dalam membasmi penyakit cacar di dunia, WHO Jenewa memberinya piagam penghargaan.

Semangat beliau dalam mengabdi secara luar biasa kepada dunia kedokteran dan kesehatan Indonesia membuat Julie Sulianti Suroso diberi piagam dari IDI (Ikatan Dokter Idonesia).

Queensland Institute of Medical Research, Brisbane Australia juga mengganjar piagam penghargaan di bidang kesehatan dan kedokteran yang digelutinya. (Literaksi/Handayani)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *