Menulis Aksi, Menggerakkan Literasi
NEWS  

Libur Tahun Baru Cina, Okupansi hotel di Sleman naik hingga 80 persen


Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u1604943/public_html/literaksi.com/wp-content/themes/wpberita/template-parts/content-single.php on line 98

 


 

 

Literaksi.com,– Long weekend perayaan Imlek 2023 membawa angin segar bagi bisnis perhotelan di Kabupaten Sleman. Okupansi hotel naik hingga 80 persen.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sleman Joko Paromo mengatakan, libur panjang Imlek yang dimulai Jumat lalu berdampak positif. Hotel dan restoran semua ramai. Kondisi okupansinya juga sangat bagus, rata-rata 80 persen.

 

“Apalagi Jogja punya banyak aktivitas seru terkait pariwisata. Jadi ini sangat bagus. Itu benar-benar menaikkan tingkat hunian hotel saat ini. Ini dampak dari liburan yang dimulai Jumat lalu,” kata Joko, Sabtu (21/3/2023).

 

Ia mengatakan libur Imlek berdampak positif bagi operasional hotel dan restoran karena beberapa faktor. Antara lain banyak acara yang digelar di beberapa tempat. Lalu hari Senin juga cuti bersama.

 

Juga beberapa hari yang lalu cuaca di Yogyakarta sangat mendukung tanpa hujan. Hal ini menurutnya berpengaruh pada okupansi hotel yang saat ini dinilai sangat menggembirakan.

 

“Cuaca sangat berpengaruh terhadap pergerakan wisatawan. Ketika cuaca cerah dan memungkinkan, maka (banyak) yang berlibur. Sebaliknya, ketika musim hujan sama, mengakibatkan (wisatawan) enggan pergi. di mana saja,” katanya..

Selain itu, GM Hotel Royal Darmo Malioboro ini  mengatakan industri pariwisata diperkirakan akan sangat baik pada 2023. Pasalnya, beberapa regulasi wajib terkait Covid-19 sudah mulai dilonggarkan. Ia berharap tidak ada lagi pembatasan. Namun, dia berharap masyarakat tetap waspada dan memperhatikan kesehatan orang lain.

Selain itu, industri pariwisata diharapkan berkembang karena ASEAN Tourism Forum (ATF) juga akan digelar di Yogyakarta pada awal Februari mendatang. Banyak tamu internasional mengunjungi kota pelajar ini. Selama ini, menurut Joko, pergerakan ATF belum terasa. Baru sekitar 5 persen tamu dari luar negeri memesan hotel. Tidak terlalu signifikan. Joko mengatakan alasannya dipengaruhi oleh kondisi Covid-19 di masing-masing negara.

Namun, Joko berharap wisatawan mancanegara yang datang ke Yogyakarta dan Kabupaten Sleman terkesan dengan ajang ATF tersebut. Artinya tidak ada pelayanan publik yang mengecewakan hingga mencoreng citra pariwisata.

 

“Kami berharap para peserta ATF semakin mengenal dan mengingat Jogja. Perjalanan indah di Yogyakarta. Maka Yogya selalu ditandai. Kemudian, ketika banyak tamu yang datang, pelayanan publik tidak akan mengecewakan. Untuk menjaga citra dan brand pariwisata Jogja, ujarnya.

Diketahui bahwa DIY akan menjadi tuan rumah ATF dari tanggal 2 hingga tanggal 5 Februari 2023. Kabupaten Sleman dan kota se-DIY berpeluang mempromosikan destinasi wisata masing-masing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *