Menulis Aksi, Menggerakkan Literasi

Ketika Orang Ketagihan Berbohong, Ini 4 Tandanya


Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u1604943/public_html/literaksi.com/wp-content/themes/wpberita/template-parts/content-single.php on line 98

Literaksi.com – Kebiasaan berbohong ternyata bisa membuat candu. Bahkan ada sebagian orang merasa ketagihan berbohong dan terdapat sejumlah tanda utama yang bisa kita sadari.

Perilaku ketagihan ini bisa termasuk ke dalam gangguan mental atau sindrom Mythomania dan memiliki tanda-tanda yang perlu untuk kamu ketahui.

Sejumlah tanda seseorang memiliki sindrom Mythomania alias ketagihan berbohong seperti apa?

Berikut tanda seseorang ketagihan berbohong di antaranya adalah :

1. Tidak memiliki motif jelas untuk berbohong

Pada umumnya, orang melakukan suatu kebohongan demi mencapai sesuatu atau tujuan tertentu. Misalnya dengan menipu orang lain, mencari keuntungan diri sendiri, menjatuhkan orang lain dan sebagainya.

Namun, orang dengan sindrom Mythomania tidak seperti itu. Kecenderungan orang yang memiliki sindrom Mythomania, melakukan kebohongan dengan tidak memiliki motif yang jelas.

2. Kerap berobohong dalam segala situasi

Seseorang pada umumnya akan berbohong ketika dia merasa terdesak atau menghadapi situasi buntu. Di mana selanjutnya dia merasa berbohong adalah satu-satunya cara.

Akan tetapi, bagi orang yang sudah merasa ketagihan dalam berbohong, dia akan cenderung melakukannya meskipun dalam situasi yang normal dan tidak mengancam.

Seperti kebohongannya sudah terprogram otomatis di dalam cara berfikirnya.

3. Menikmati kebohongan yang dilakukan

Pada umumnya, orang yang berbohong akan merasakan gelisah, takut, cemas atau bersalah ketika sudah berbohong, Justru berbeda terbalik dengan orang yang mengalami sindrom Mythomania, ia cenderung merasa menikmati kebohongan tersebut.

Menikmati disini mengacu pada situasi di mana mereka berbohong demi mendapatkan pujian dan perhatian. Sehingga ia merasa menikmati kebohongan tersebut demi terus mendapatkan perhatian.

Sebab, mereka akan merasa teristimewakan dan cenderung takut akan kehilangan semua perhatian tersebut jika mereka berkata jujur.

Sehingga pada akhirnya, mereka akan terus mempertahankan kebohongan tersebut.

4. Menggabungkan fakta dan khayalan dalam berbicara

Orang yang mengidap sindrom Mythomania ini umumnya menggabungkan fakta dan khayalan dalam perkataannya.

Sehingga, cerita yang mereka utarakan itu bisa terdengar nyata dan meyakinkan, meskipun pada dasarnya tidak sepenuhnya benar alias sebagian hanya karangan.

Mereka cenderung menggabungkan fakta dan fantasi mereka sendiri.

Contohnya, mereka mengambil sedikit kisah orang lain untuk digabungkan dengan kisahnya sendiri dan dikarang sedemikian rupa agar terdengar seperti kisah nyata pribadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *