Literaksi.com – Sejumlah penduduk dusun Niten Karangtengah, Kalurahan Nogotirto, Gamping, Kabupaten Sleman dilaporkan keracunan makanan.
Mereka mengalami gejala pusing, mual, muntah, dan diare setelah mengonsumsi hidangan gulai kambing dan teh hangat setelah menjalankan kerjabakti pada Minggu (25/6/2023).
Ada dugaan bahwa sekitar 41 orang telah keracunan makanan, dengan empat di antaranya dilarikan ke rumah sakit.
Menurut dr. Khamidah Yuliati, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman tersisa satu orang yang masih menjalani pemulihan
“Empat orang telah dibawa ke rumah sakit. Saat ini, hanya satu orang yang masih menjalani perawatan,” katanya Senin (26/6/2023).
Informasi yang diterima menyebutkan bahwa empat orang yang diduga keracunan makanan dari dusun Niten dibawa ke dua rumah sakit berbeda, yaitu dua orang ke RSA UGM dan dua orang lainnya ke RS Queen Latifa.
Usai menerima perawatan, tiga orang mengalami perbaikan kondisi dan diperbolehkan pulang, sementara satu orang masih tetap dirawat.
Yuli mengungkapkan kronologi kejadian keracunan makanan tersebut terjadi saat warga dusun Niten Karangtengah menjalankan kerja bakti pada Minggu (25/6/2023).
Warga diberikan hidangan nasi gulai kambing dan teh hangat. Makanan tersebut dimasak oleh penduduk setempat. Sekitar pukul 11.00 WIB. Warga pun mulai menyantap makanan tersebut. Setengah jam kemudian, beberapa warga mulai merasakan gejala mual, muntah, pusing, dan diare.
“Total populasi warga adalah 60 orang. Dari jumlah tersebut, 41 orang mengalami keracunan makanan. Sebanyak 37 orang menjalani perawatan di Puskesmas dan empat orang diperiksa di rumah sakit,” jelas Yuli.
Pihak Dinas Kesehatan Sleman melalui Puskemas telah membuka posko pengobatan bagi warga dusun Niten sejak semalam. Rencana selanjutnya adalah melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab dugaan keracunan makanan yang dialami warga.
Sampel makanan berupa nasi dan gulai kambing yang dikonsumsi oleh warga telah diambil dan dikirim ke Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLKK) untuk pemeriksaan.
Meski begitu belum ada hasil dari investigasi yang dilakukan lembaga tersebut. Pihaknya masih menunggu.
Sementara Kapolsek Gamping, Kompol Surahman memberikan imbauan kepada masyarakat yang hendak memiliki hajatan atau kegiatan dengan melibatkan banyak orang agar lebih waspada.
Daging sebagai bahan pangan yang akan dikonsumsi diperiksa betul apakah layak untuk dikonsumsi atau tidak. Termasuk bumbu dan air yang akan digunakan memasak juga harus diperiksa, apakah tercemar atau tidak.