Literaksi.com – Pada Sabtu (11/3/2023) pukul 12.12 WIB, Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitas vulkanik dengan memuntahkan Awan Panas Guguran (APG) ke arah kali bebeng dan krasak.
Menyusul dengan erupsi tersebut, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan bahwa pihaknya meminta Panewu dan lurah untuk standby dan intens berkomunikasi dengan petugas BPBD agar dapat mengambil tindakan cepat jika terjadi letusan atau erupsi susulan.
“Intinya kita harus tetap waspada. Panewu dan lurah saya tegaskan untuk standby untuk komunikasi intens dengan BPBD,” katanya, Sabtu.
Kustini juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan waspada, serta mengikuti informasi dan arahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman terkait letusan Gunung Merapi.
“Tenang dan jangan panik. Apalagi sampai terpancing isu-isu tentang letusan Gunung Merapi. Kita juga sedang berkomunikasi intens dengan BPPTKG,” terang Kustini, Sabtu.
Mitigasi telah dilakukan dengan meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk secara intens melakukan pemantauan aktivitas gunung dan mempersiapkan segala sesuatu dalam keadaan darurat, termasuk memastikan wilayah berbahaya 5 KM steril dari pengunjung.
Hingga pukul 16.50 WIB, belum ada dampak hujan abu vulkanik yang terjadi di wilayah Sleman. Namun beberapa masyarakat yang tinggal di lereng kaki Gunung Merapi sempat diungsikan.
Objek wisata Bunker Kaliadem dan Penambangan di Kali Gendol sudah steril dari aktivitas, sementara wilayah Kaliurang Timur di seputaran gardu pandang untuk jalan sudah ditutup dari pengunjung.