Literaksi.com – Rumah produksi Falcon Pictures mengemas isu kesehatan mental dan bunuh diri dalam karya terbarunya, film Kembang Api.
Film yang mengadaptasi film Jepang berjudul 3FT BALL & SOULS ini berkisah tentang empat orang yang berniat mengakhiri hidup dengan cara meledakkan diri bersama.
Arti dari film tersebut secara tegas menggambarkan bunuh diri. Mengingat sasarannya adalah penonton lokal, film disesuaikan dengan kultur Indonesia.
Film yang dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai Kamis (2/3/2023) ini diperankan oleh beberapa aktor kawakan Indonesia. Mulai dari Donny Damara (sebagai Fahmi), Ringgo Agus Rahman (sebagai Raga), Marsha Timothy (sebagai Sukma) dan Hanggini (sebagai Anggun).
“Empat orang yang tidak mengenal satu sama lain, janjian untuk bertemu di satu tempat. Hanya untuk bunuh diri,” tulis Marsha Timothy dalam akun instagramnya@ marshatimothy, dikutip Selasa (28/2/2023).
Berawal dari grup WhatsApp Kembang Api, keempatnya merencanakan aksi bunuh diri.
Depresi akan kehidupan dan mengganggu kesehatan mental, empat orang tersebut memutuskan bunuh diri dengan menggunakan kembang api besar.
Namun hal aneh terjadi. Saat mereka mencoba melakukan aksi bunuh diri, kondisi justru kembali seperti semula.
Tak hanya sekali, hal itu terjadi berulang kali. Konsep putaran waktu atau time loop sengaja dihadirkan dalam film Kembang Api.
Dejavu, keempatnya justru dibawa kembali pada momen di saat mereka berkumpul di gudang tua. Saat tombol pemicu ledaknya dipencet, selalu saja kembang api gagal meledak.
Percobaan bunuh diri terpaksa dilakukan beberapa kali. Hal ini menambah nuansa sci-fi dalam sajian film berdurasi 100 menit.
Pada Rabu (22/2/2023) malam, Gala Premier film Kembang Api dilangsungkan. Berlokasi di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, dihadiri sekitar 500 undangan. Yoshio Kato, sutradara film 3ft Ball & Soul hadir dalam Gala Premiere tersebut.
Herwin Novianto, sutradara film Kembang Api menuturkan proses syuting film dilakukan dalam waktu 12 hari.
Penulis naskah film, Alim Sudio menyatakan film Kembang Api mencoba menyajikan kearifan lokal Indonesia. Yakni dengan mengusung filosofi Jawa, “Urip Iku Urup”.
Bentuk kearifan lokal yang menjadi jiwa dari film ini. Dimanifestasikan dalam wujud kembang api. Simbol kebebasan jiwa dan spirit.
“Untuk mengerti perbedaan dengan film aslinya, silakan menonton yang versi Jepang dahulu,” imbuhnya.
Berbagai aktor sinema hadir dalam Gala Premiere tersebut. Om Indro Warkop juga menyatakan kalau film ini relate dengan kehidupan era sekarang.
“Pesan moralnya banyak banget. Buat kalian yang merasa sendiri, banyak masalah, berbicaralah sama orang,” kata Bryan Domani yang juga aktor film layar lebar. (Literaksi/Handayani)