Literaksi.com – Gempa bumi di Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) mengakibatkan setidaknya 24.000 orang tewas hingga Sabtu (11/2/2023).
Jumlah korban tewas di Turki dan Suriah masih bisa bertambah lantaran evakuasi bangunan runtuh masih terus dilaporkan.
Al Jazeera melaporkan, jumlah kematian di Turki meningkat menjadi 20.665.
Sementara di Suriah, lebih dari 3.500 orang dilaporkan tewas.
Kini setidaknya lebih dari 166.000 personel terlibat dalam upaya evakuasi dan bantuan.
Lantas apa penyebab gempa di Turki dan Suriah begitu mematikan?
Kepala Bidang Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan sejumlah faktor yang menyebabkan gempa di Turki dan Suriah menelan banyak korban jiwa.
1. Gempa Dangkal
Daryono mengatakan, di wilayah Turki terdapat dua buah sesar besar.
Yaitu Sesar Anatolia Timur dan Anatolia Utara yang dalam catatan merupakan sesar yang mematikan karena menyebabkan gempa-gempa besar.
“Karakteristiknya ini gempa kerak dangkal selalu begitu, destructive (merusak) dan deathly (mematikan), karakter gempa seperti ini,” ungkap Daryono dalam tayangan Metro TV, Rabu (8/2/2023).
2. Berkekuatan Besar
Selain itu, gempa yang mengguncang Turki dan Suriah bermagnitudo besar dan tidak hanya satu kali gempa.
Terjadi gempa bermagnitudo 7,8; 6,7; dan 7,5 dalam jangka waktu yang tak lama.
“Magnitude-nya besar, kemudian karakter dangkal, sehingga energi di permukaan sangat besar,” ungkapnya.
3. Terjadi di Waktu Pagi Hari
Faktor ketiga yang menjadi penyebab gempa Turki dan Suriah begitu mematikan ialah waktu terjadinya gempa.
Diketahui gempa Turki mengguncang pada pukul 04.00 pagi waktu setempat.
“Di mana banyak masyarakat masih di rumah, dan sebagian besar masih tidur,” ungkapnya.
Sehingga banyak orang yang tidak sempat menyelamatkan diri dan melakukan mitigasi.
4. Pusat Gempa di Kawasan Padat Penduduk
Faktor keempat ialah pusat gempa yang berada di kawasan padat.
Daryono menyebut pusat gempa dahsyat ini dikelilingi empat kota besar.
Yaitu Kota Gaziantep, Kahramanmaras, Pazarcik, dan Nurdagi
“Jadi bisa dibayangkan, dangkal, kekuatan besar, terjadi pada waktu masih banyak orang tidur, dan itu berada di zona padat, dikelilingi empat kota besar.”
“Itu yang menyebabkan gempa ini sangat merusak dan mematikan,” jelas Daryono. (Literaksi/Putra)