Menulis Aksi, Menggerakkan Literasi

Film Panduan Mempersiapkan Perpisahan : Menyoal Cinta Situationship


Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u1604943/public_html/literaksi.com/wp-content/themes/wpberita/template-parts/content-single.php on line 98

Literaksi.com – Kisah cinta tak selalu berakhir indah pada status pacaran. Meski saling memiliki perasaan, dua sejoli ada kalanya memilih tak mau memiliki kejelasan dalam status hubungan. Begitulah definisi kisah cinta yang dikenal dengan istilah situationship.

Sedikit memiliki kemiripan dengan Friends with Benefits (FWB). Sama-sama menolak terikat dalam sebuah hubungan. Meski FWB tak melibatkan perasaan. Dan salah satu pihak tak berhak emosional jika pihak lain memiliki hubungan asmara dengan yang lain.

Dalam film Panduan Mempersiapkan Perpisahan, hubungan Bara dan Demi secara kompleks menggambarkan hubungan cinta situasional. Dua tokoh utama tersebut tampak saling saying, namun tak berakhir manis sebagai pasangan kekasih.

Film karya sutradara Adriyanto Dewo ini menampilkan tokoh Bara sebagai sosok lelaki dengan sisi introvert dan puitis. Bara yang diperankan Daffa Wardhana begitu jatuh hati dengan tokoh Demi. Berhubungan jarak jauh, Bara berharap suatu saat hubungannya dengan Demi akan berlanjut ke tahap lebih serius, pacaran.

Demi yang diperankan Luthesa memiliki jiwa bebas. Bertolak belakang dengan karakter Bara. Demi memang merasa nyaman dengan Bara. Namun demikian, Demi tak harus buru-buru menjalin hubungan pacaran. Dua prinsip inilah yang membuat keduanya untuk mempersiapkan perpisahan. Namun, apakah perpisahan akan terjadi semudah itu?

Film Panduan Mempersiapkan Perpisahan ini menyajikan tontonan yang mengajak penonton untuk menyelami cinta situationship dan bagaimana mengakhirinya. Daffa Wardana menyatakan bahwa hubungan tak selalu berakhir sesuai dengan keinginan.

“Pasti ada yang datang dan pergi, kita harus bisa menerima itu,” tambahnya.

Memerankan laki-laki mellow, ia menceritakan jika laki-laki bisa memiliki perasaan bingung dan kosong karena ditinggalkan. Laki-laki bahkan juga bisa menjadi pihak yang ditinggalkan. Mendekap kerapuhan laki-laki dalam hal asmara.

Lenkaflorenika, salah satu penonton film Panduan Mempersiapkan Perpisahan mereview, “Film singkat ini punya plot dan cerita yang cukup strong and well executed with good back-and-forth pacing

yang untungnya works. Buat yang sedang atau pernah mengalami hubungan percintaan tanpa status whatever, film ini bisa jadi must-watch kalian deh, soalnya kata Bara punya ekspetasi tinggi adalah cara paling konyol dalam mencintai.”

Reviewer lain di letterbox, Jakasukaria menuliskan film Panduan Mempersiapkan Perpisahan menjadi hadiah absolut bagi pasangan yang sedang dikacaukan oleh asmara. Per bab cerita disajikan utuh.

“Dialog dialog yang nyatanya benar-benar sederhana tanpa diksi magis berhasil diterjemahkan lewat gaya narasinya. Di dekade 20-an ini, Luthesa dan Daffa Wardhana tentunya berhasil mencuri perhatian menjadi kandidat paling serius “pasangan patah-hati paling pupus”,” tulis Jakasukaria.

Film Panduan Mempersiapkan Perpisahan masih dapat disaksikan di platform Bioskop Online. Pengguna Android dan Web Browser mendapat potongan harga tiket menjadi Rp 5.000. Dengan memasukkan voucher ‘PMPBION’, hingga 12 Maret 2023. (Literaksi/Handayani)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *