Literaksi.com – Kehidupan pesantren seringkali disorot pada aktivitas mengaji dan belajar agama. Namun, kenyataannya, para santri melakoni lebih dari itu.
Sutradara Shalahuddin Siregar mengemas kehidupan para santri di Pondok Kebon Jambu Al-Islami Cirebon menjadi tontonan nan apik dalam format film dokumenter.
Setelah ditunggu masyarakat akan penanyangannya, film berjudul Pesantren akan tayang di platform Bioskop Online mulai 24 Mei 2023. Film ini akan mendokumentasikan salah satu pesantren tradisonal yang dipimpin Nyai Masriyah Amva.
“Kehidupan di pondok pesantren tak kalah berwarna dari siswa yang belajar di sekolahan,” ujar Shalahuddin Siregar dalam rilis yang diterima Literaksi.com, Minggu (14/5/2023).
Terdapat berbagai kegiatan seni yang mewadahi minat dan bakat santri. Santri dapat mengasah bakat bermusik atau stand up comedy di Pondok Kebon Jambu Al-Islami Cirebon. Diskusi kekinian antara guru dan santri juga dapat ditemukan di pesantren tersebut.
Gambaran kehidupan di lingkungan keagamaan yang dinamis itulah yang mendorong sutradara, Shalahuddin Siregar memutuskan membuat film dokumenter.
“Saya sendiri seorang Muslim, tetapi saya tidak pernah mengenyam pendidikan di pesantren. Ketidaktahuan saya sendiri dan prasangka penonton saya tentang pesantren memicu keingintahuan saya untuk mengetahui seperti apa kehidupan nyata di pesantren,” papar sutradara yang lebih akrab di sapa Udin tersebut.
Udin menjelaskan lebih lanjut bahwa dirinya penasaran dengan kehidupan sehari-hari para santri, materi pelajaran di kelas, hingga mimpi-mimpi para santri selepas lulus dari pondok keagamaan Islam ini.
“Saya menemukan hal mengejutkan dan menginspirasi saya. Dengan film ini, saya berharap ini akan mengejutkan dan menginspirasi orang lain,” lanjut Udin.
Sebelumnya, film dokumenter ini telah terpilih diputar di International Documentary Film Festival Amsterdam (IDFA) 2019. Juga telah mengikuti beberapa festival film lainnya.
Film tersebut berkeliling menjumpai penonton dari Indonesia maupun luar negeri. Salah satunya di pemutaran internasional uang dilakukan di The University of British Columbia, pada Maret 2022.
Kini saatnnya film Pesantren menyambangi penonton dalam negeri. Melalui platform streaming Bioskop Online. Meski dalam poster, ditampilkan santri perempuan dan laki-laki sedang membaca kitab kuning dengan kelompok terpisah, film ini mengangkat cerita kehidupan lain para santri selama nyantri di pesantren,
“Film Pesantren ini menyajikan sisi lain dari keseharian para santri di sebuah pesantren tradisional. Di mana film ini dapat membawa perspektif lain tentang kehidupan beragama,” ungkap Ajeng Parameswari selaku President of Digital Business Visinema.
Ajeng menambahkan film ditayangkan di platform menonton online agar pesan yang disampaikan lebih sampai ke hati lebih banyak penonton.
Film ini akan tayang melalui website www.bioskoponline.com atau melalui aplikasi Bioskop Online, mulai 24 Mei mendatang.
Bersiapkah diajak menyusuri hampir setiap sudut yang bisa dijelajahi dari Pondok Kebon Jambu. Mengamati kehidupan dan ajaran yang dipelajari. Serta pengalaman sehari-hari santri sebagai penghuni santri. Juga kehidupan para guru yang mengampu. (Literaksi/Handayani)