Literaksi.com – Mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe berpulang setelah insiden penembakan yang dialaminya saat berpidato di Kota Nara, Jepang, Jumat (8/7/2022).
Kematian pria yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang selama dua periode ini dari 2012-2022 menjadi duka mendalam bagi negara Matahari Terbit.
Bukan tanpa alasan, alasan pria disebut reformis ekonomi Jepang ini menjadi perhatian warga Jepang, bahkan dunia. Shinzo memberikan beberapa angin segar untuk perkembangan ekonomi di Negeri Sakura ini.
Insiden penembakan hingga menewaskan Abe tak pernah diduga sebelumnya. Bahkan peristiwa nahas seperti ini terjadi lagi setelah 86 tahun lamanya. Literaksi.com merangkum beberapa fakta-fakta tewasnya Shinzo Abe, berikut ulasannya
Shinzo Abe Tengah Berkampanye di Kota Nara
Kegiatan Shinzo Abe di Kota Nara, Jepang ini unutuk berkampanye pemilihan parlemen di wilayah bagian barat dari Kota Nara. Abe didampingi beberapa penjaga saat memulai berpidato di depan massa
Sejak awal tak ada kecurigaan dan kondisi dilaporkan saat kedatangan Abe hingga berpidato tidak ada warga yang mencurigakan.
Pelaku Bernama Yamagami Tetsuya
Pelaku penembakan Abe adalah Yamagami Tetsuya. Pria 41 tahun ini tercatat pernah bekerja di Angkatan Laut selama 3 tahun hingga 2005.
Mengutip dari NHK, pelaku mengaku tak puas dengan performa Abe selama menjabat sebaga Perdana Menteri Jepang.
Jepang Ketat dengan Aturan Senjata Api
Melansir dari Reuters, kepemilikan senjata api di Jepang sangat dijaga ketat. Bahkan otoritas pemerintahan Jepang melarang warga sipil memiliki senjata api.
Memang warga yang memiliki aktivitas berburu, pemerintah memberikan izin untuk memiliki pistol jenis rifle. Tapi untuk mendapat izin itu, warga harus menjalani serangkaian tes. Mulai dari lulus ujian tertulis, menjalani evaluasi psikologi secara berkala dan pengecekan latar belakang warga itu sendiri.
Pelaku diduga membuat senapan rakitan sendiri untuk menembak Shinzo Abe.
Serangan terhadap Pejabat Jepang Sangat Jarang Terjadi
Serangan terhadap politikus juga bukan sesuatu yang biasa terjadi di Negeri Sakura. Hanya segelintir kejadian yang tercatat dalam setengah abad terakhir. Kejadian yang paling mencuat adalah pada tahun 2007 di mana Wali Kota Nagasaki ditembak mati oleh seorang anggota geng, yang kemudian memicu semakin diketatkannya kebijakan senjata api.
Setelah 86 Tahun, Penembakan Mantan Perdana Menteri Terjadi Lagi
Kasus serupa pernah terjadi pada 86 tahun silam, tepatnya di tahun 1936. Meski terjadi sudah lama, kasus yang terjadi saat ini menjadi perhatian pemerintah untuk meningkatkan keamanan pejabat publik di Jepang.