Menulis Aksi, Menggerakkan Literasi
NEWS  

Fakta-fakta Hari Kanker Sedunia yang Selalu Diperingati pada 4 Februari


Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u1604943/public_html/literaksi.com/wp-content/themes/wpberita/template-parts/content-single.php on line 98

Literaksi.com – Hari Kanker Sedunia yang jatuh setiap tanggal 4 Februari, diperingati oleh seluruh negara di berbagai belahan dunia.

Perayaan Hari Kanker Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait bahaya kanker.

Faktanya hingga saat ini, kanker masih menjadi masalah kesehatan masyarakat baik secara global maupun nasional.

Data Globocan tahun 2020 menunjukkkan kasus baru kanker di Indonesia mencapai angka 396.914 kasus. Angka kematian mencapai 234.511 orang.

Sementara pembiayaan pasien penyakit kanker mencapai urutan kedua dalam data BPJS Kesehatan tahun 2021. Yakni sebesar Rp3,5 triliun.

Permasalahan kanker yang dialami oleh masyarakat Indonesia meliputi pola hidup tak sehat, tingginya faktor resiko kanker, sebagian besar kanker ditemukan pada stadium lanjut, terlambat penanganan.

Tak hanya itu, cenderung percaya pada pengobatan alternatif, masalah sosial ekonomi, akses pengobatan dan hambatan geografis juga jadi pemicu persoalan kanker di Indonesia terus bertambah.

Dalam Surat Edaran Kementerian Kesehatan RI Nomor HK.02.02/C/89/2023, strategi penanggulangan kanker dilaksanakan dengan pendekatan empat pilar. Promosi kesehatan, deteksi dini, perlindungan spesifik, dan tata laksana sesuai standar.

Berbagai pihak perlu dilibatkan dalam upaya penanggulangan kanker, salah satunya masyarakat. Masyarakat dihimbau dapat menerapkan hidup sehat, mendorong pencegahan, deteksi, sampai dengan proses pengobatan kanker.

Tahun ini Peringatan Hari Kanker Sedunia mengangkat tema ‘Close the Care Gap’. Artinya upaya menutup semua kesenjangan yang ada dalam penanggulangan kanker.

“Diharapkan seluruh pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun swasta sesuai dengan peran dan fungsinya dapat melakukan kegiatan dan tindakan nyata dalam upaya penanggulangan kanker,” tulis Direktur Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Maxi Rein Rondonuwu dalam surat edaran, Sabtu (4/2/2023).

Apakah Hari Kanker Sedunia Penting?

Kanker menjadi penyebab kematian nomor dua di dunia. Dilansir dari data harikankersedunia.com, Sabtu. Sejumlah 9,6 juta manusia meninggal akibat kanker setiap tahunnya.

Diperkirakan, 70 persen kematian akibat kanker terjadi di negara berkembang. Pada perempuan, kanker yang paling banyak dialami yaitu kanker payudara (65.858 kasus) dan kanker leher Rahim (34.189 kasus).

Sementara pada laki-laki, kanker yang sering dialami yakni kanker paru (34.783 kasus) dan kanker kolorektal (34.189 kasus).

Oleh sebab itu, Peringatan Hari Kanker Sedunia perlu dilakukan untuk menyebarluaskan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kanker di Indonesia maupun di dunia. Upaya-upaya pencegahan munculnya penyakit kanker juga perlu dilaksanakan.

Bagaimana Upaya Pencegahan Kanker?

Hampir 30-50 persen kanker dapat dicegah dengan menghindari faktor resiko dan menjalani perilaku hindup CERDIK. CERDIK merupakan singkatan dari beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah munculnya kanker, yakni :

1. Cek kesehatan secara rutin

2. Enyahkan Asap Rokok

3. Rajin Aktivitas Fisik

4. Diet Gizi Seimbang

5. Istirahat Cukup

6. Kelola Stres

Sebanyak 43 persen kemunculan kanker dapat dicegah dengan mengurangi konsumsi tembakau dan alcohol, paparan bahan pemicu kanker.

Program vaksinasi khususnya imunisasi hepatitis B dan HPV perlu diikuti. Tak lupa akan pentingnya menjalani perilaku hidup bersih dan sehat.

Masyarakat dapat mendeteksi kemunculan kanker dari tujuh tanda bahaya yang diringkas dalam tagar WASPADA. WASPADA meliputi :

W : Waktu buang air besar atau kecil ada perubahan kebiasaan/gangguan

A : Alat pencernaan terganggu dan susah menelan

S : Suara serak dan batuk tidak kunjung sembuh

P : Payudara tempat lain ada benjolan/tumor

D : Darah/lendir yang tak normal keluar dari tubuh

A : Adanya koreng/borok yang tidak kunjung sembuh

(Literaksi/Handayani)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *