Menulis Aksi, Menggerakkan Literasi
NEWS  

Dosen Universitas Duta Bangsa Beri Edukasi Hukum dan Peluang Bisnis pada Pelaku Jadah Tempe


Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u1604943/public_html/literaksi.com/wp-content/themes/wpberita/template-parts/content-single.php on line 98

Literaksi.com – Kelompok pengabdian masyarakat yang terdiri dari beberapa dosen Fakultas Hukum dan Bisnis Universitas Duta Bangsa Surakarta memberikan edukasi kepada pelaku jadah tempe Kaliurang di Omah Jadah Kaliurang, Sabtu (22/7).

Edukasi ini dikemas dalam forum menjaga nilai harmonisasi kebudayaan lokal di tengah gempuran budaya asing melalui jadah tempe. Sedikitnya, 30-an pelaku industri jadah tempe mengikuti forum yang digelar satu hari ini.

Perwakilan Dosen Kelompok Pengabdian Universitas Duta Bangsa, Aryono, S.H., M.H menyampaikan pengabdian masyarakat ini merupakan kontribusi kampus dalam rangka melaksanakan tri dharma perguruan tinggi.

Kegiatan ini juga sekaligus memberikan pemahaman tentang perlindungan hukum terhadap produk jadah tempe, serta strategi bisnis untuk merambah pasar nasional serta internasional.

“Kebetulan disiplin kami adalah hukum dan bisnis. Sehingga kesempatan ini kami berikan edukasi tentang perlindungan hukum utamanya soal HAKI serta strategi bisnis agar bisa go internasional,” ujarnya.

Aryono melanjutkan, Jadah Tempe sudah memiliki ciri khas sebagai makanan asli yang berasal dari Kabupaten Sleman. Berangkat dari salah satu mahasiswa yang menggeluti usaha ini, muncul ide untuk ikut mengembangkan dan berkolaborasi dengan pelaku jadah tempe secara lebih luas.

“Salah satu tujuan utama dari kegiatan ini adalah mensejahterakan nilai ekonomi pelaku industri jadah tempe. Dengan memahami secara benar dari segi perlindungan hukum dan strategi pemasaran yang baik, ini bisa jadi modal untuk mengembangkan jadah tempe ke depan agar lebih besar lagi eksistensi dan jangkauannya,” jelasnya.

Sementara, Ketua Sentra Jadah Tempe Kaliurang, Bejo Wiryanto mengapresiasi para dosen Duta Bangsa Surakarta yang mau ikut berkontribusi memajukan industri kuliner jadah tempe.

“Tentu kita sangat senang. Karena pelaku usaha jadah tempe ini rata-rata adalah orang awam. Kita memang sangat membutuhkan gambaran, masukan dan ide dari orang-orang yang punya disiplin itu tentang usaha dan bisnis,” katanya.

Bejo menambahkan, melalui kolaborasi ini pihaknya berharap pelaku usaha jadah tempe dapat terbuka wawasannya dalam bidang bisnis dan usaha terutama dari sisi pemasaran.

“Yang pertama kita dapat paham hukum supaya bagaimana lembaga sentranya pelaku usaha ini terlindungi secara yuridis. Dan yang kedua, kita belajar tentang pemasaran karena rohnya bisnis ada disitu,” tambahnya.

Terpisah, Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman, Dwi Wulandari yang membuka acara tersebut, menyampaikan bahwa pemerintah tidak bisa berdiri sendiri untuk memajukan potensi yang ada di wilayahnya.

Hal itu juga membutuhkan bantuan dari pihak-pihak lain terutama akademisi melalui kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini.

“Kegiatan ini tentu merupakan pelengkap dari langkah-langkah yang sudah dilakukan pemerintah. Kolaborasi ini yang sangat dibutuhkan dan kami berharap bisa terus berlanjut,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *