Menulis Aksi, Menggerakkan Literasi
NEWS  

Cagar Budaya Peninggalan Belanda di Sleman Jadi Sasaran Vandalisme


Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u1604943/public_html/literaksi.com/wp-content/themes/wpberita/template-parts/content-single.php on line 98

Buk renteng Selokan Van Der Wijck di Banyurejo Sleman.


Literakasi.com,– Sangat disayangkan, Bangunan Cagar Budaya (BCB) berupa Buk Renteng yang merupakan kanal Selokan Van Der Wijck di dusun Tangisan, Kalurahan Banyurejo, Tempel, Kabupaten Sleman menjadi sasaran vandalisme. Bangunan bersejarah peninggalan itu  dicoret-coret orang tak bertanggungjawab. Usut punya usut, para pelakunya ternyata 7 orang dan mereka semua masih pelajar.

“Pelakunya ada 7 orang. Mereka pelajar semua. Orang tua para pelaku sudah udah diundang ke sekolah. Kemudian pada Kamis (19/1), juga sudah ada kesepakatan di Kalurahan. Yang dicoret untuk diputihkan lagi,” kata Lurah Banyurejo, Saparjo, Sabtu (21/1/2023)

Dinding pada bangunan buk renteng dicoret- coret dengan tulisan “hbd SMG 55 th” pada malam Rabu (18/1) lalu.

Pagi harinya, Pecinta Cagar Budaya (PCB) yang merupakan warga sekitar Buk Renteng mencari pelaku dengan memposting aksi vandal tersebut ke media sosial agar ada itikad baik dari pelaku. Namun para pelaku yang diduga malu kelakuannya terlanjur viral di media sosial bermaksud ngecat ulang diam-diam. Namun, akhirnya ketahuan.

Saparjo mengungkapkan, dirinya dan PCB selalu menjaga buk renteng yang merupakan bangunan cagar budaya. Siapapun yang melakukan aksi vandalisme di bangunan bersejarah tersebut pasti akan dicari. Bagaimana caranya. Tetapi meman  tidak menempuh jalur hukum. Sebagai efek jera, para pelaku yang sudah mencoret- coret cagar budaya diminta datang dan melakukan pengecatan ulang sendiri. Tidak boleh digantikan.

“Harus anaknya sendiri yang ngecat. Buat pelajaran. Saya gak mau dibayarkan orang lain. Kalau orangtuanya ikut silakan. Tapi anaknya sendiri harus ikut ngecat,” ujarnya.

Buk renteng merupakan bagian dari bangunan bersejarah non gedung yang berada di Banyurejo, Tempel Kabupaten Sleman. Selokan ini berhulu di Desa Bligo, Magelang dan mengalir sepanjang 35 kilometer melintas di Tempel hingga Bantul. Selokan yang diperkirakan dibangun pada tahun 1909 ini ditetapkan menjadi cagar budaya pada 11 November 2008.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *