Menulis Aksi, Menggerakkan Literasi
NEWS  

BMKG Wanti-wanti Terjadi Karhutla, Bagaimana Cara Mengantisipasinya?


Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u1604943/public_html/literaksi.com/wp-content/themes/wpberita/template-parts/content-single.php on line 98

Literaksi.com – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) berpotensi terjadi di musim kemarau yang diprediksi akan tiba pada April-Mei 2023 mendatang.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati.

BMKG mewanti-wanti pemerintah daerah waspada menghadapi karhutla.

Terutama untuk wilayah yang memiliki kawasan hutan dan lahan gambut.

“Pemerintah Daerah harus bersiap, masyarakat pun perlu diedukasi dan diberikan sosialisasi agar juga melakukan pencegahan dan antisipasi dengan tidak melakukan pembakaran secara sembarangan,” ungkap Dwikorita, Dwikorita, Sabtu (28/1/2023) dikutip dari laman BMKG..

Lantas bagaimana mengantisipasi karhutla?

Berikut sejumlah cara mencegah karhutla, dikutip dari damkar.bandaacehkota.go.id, Selasa (31/1/2023):

Untuk mengantisipasi segala risiko, berikut 15 cara mencegah kebakaran hutan dan lahan:

1. Jangan membakar sampah di lahan atau hutan, terutama saat angin kencang. Angin kencang berisiko menyebarkan kobaran api dengan cepat dan menyebabkan kebakaran.

2. Saat membakar sampah, beri jarak dari bangunan sekitar 50 kaki dan sejauh 500 kaki dari hutan. Pemberian jarak untuk menghindari risiko api menjalar ke bangunan atau hutan.

3. Jangan membuang puntung rokok sembarangan. Apalagi di area hutan atau lahan,

4. Hindari membuat api unggun di lahan atau area rawan kebakaran.

5. Bila membuat pembakaran, sebelum meninggalkan tempat pastikan api sudah mati.

6. Pasang tanda peringatan agar masyarakat tidak sembarangan membakar sampah atau rumput di sekitar hutan.

7. Siapkan peralatan untuk memadamkan api jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran hutan ataupun lahan.

8. Sediakan tempat penampungan air di titik-titik rawan kebakaran. Sehingga mudah mencari air bila terjadi kebakaran.

9. Lakukan sosialisasi kepada masyarakat di sekitar hutan atau lahan rawan kebakaran.

10. Siap siaga bila kebakaran terjadi. Pemetaan di wilayah-wilayah yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan supaya semua pihak lebih fokus untuk melakukan pengawasan. (Literaksi.com/Putra)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *