Literaksi.com – Perayaan Tahun Baru Imlek identik dengan angpao.
Angpao merupakan amplop merah dari kertas yang berisi sejumlah uang untuk diberikan di momen perayaan Imlek.
Dilansir chinahighlights.com, Selasa (17/1/2023) amplop merah disebut juga hongbao dalam bahasa Mandarin.
Lalu dalam bahasa Kanton disebut lai see, dan ang pow dalam bahasa Hokkien.
Angpao berasal dari dua suku kata, ang dan pao.
Ang artinya merah, dan pao artinya amplop.
Dalam kepercayaan Tionghoa, warna merah adalah lambang energi, kebahagiaan, dan keberuntungan.
Sehingga angpau diharapkan membawa keberuntungan dan kebahagiaan bagi penerimanya.
Angpao dalam perayaan Imlek hampir sama dengan “THR” atau “fitrah” saat perayaan lebaran.
Pada malam Tahun Baru China atau Imlek, anak-anak dan cucu-cucu memberikan ucapan selamat kepada orang tua dan kakek nenek mereka.
Sebagai imbalannya, para orang tua akan menghadiahi anak atau cucu mereka angpau berisi uang.
Tidak hanya orang tua ke anak kecil, para orang tua juga menerima amplop merah yang diberikan oleh anak/cucu mereka yang sudah dewasa.
Lalu bagaimana sejarah angpao?
Tradisi memberikan angpau di momen Tahun Baru Imlek tak lepas dari legenda Tionghoa.
Menurut legenda, terdapat iblis bernama Sui yang keluar untuk menakuti anak-anak saat mereka sedang tidur.
Agar anak-anak tidak disakiti Sui, orang tua akan menyalakan lilin dan begadang sepanjang malam Tahun Baru Imlek.
Lalu pada suatu Malam Tahun Baru Imlek, seorang anak diberi delapan koin untuk dimainkan agar dia tetap terjaga.
Anak itu membungkus koin-koin itu dengan kertas merah, membuka bungkusan itu, membungkusnya kembali, dan membukanya kembali sampai dia terlalu lelah untuk melanjutkan, dan tertidur.
Lalu orang tuanya meletakkan bungkusan berisi delapan koin di bawah bantalnya.
Ketika Sui mencoba menyentuh kepalanya, delapan koin itu memancarkan cahaya yang kuat dan menakuti iblis itu.
Delapan koin itu ternyata adalah delapan peri.
Sejak saat itu, pemberian amplop merah menjadi cara untuk menjaga keamanan anak dan membawa keberuntungan.
Etika Menerima Angpao
Saat menerima angpau, ada sikap yang harus kita lakukan.
Etika ini perlu disampaikan kepada anak-anak.
1. Menerima angpau dengan menggunakan dua tangan. Menerima angpau dengan satu tangan dianggap tidak sopan.
2. Saat menerima angpao, ucapkan terima kasih dan menyapa pemberi dengan kalimat yang menyenangkan.
Seperti mengucapkan gong xi fa cai, yang berarti kebahagaiaan dan kemakmuran.
3. Jangan pernah membuka angpao di depan orang yang memberikan.
Angpao harus dibuka secara rahasia saat sudah di rumah.
(Literaksi/Putra)