Menulis Aksi, Menggerakkan Literasi

Analisis Darwin Nunez Stiker No 9 Baru Liverpool


Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u1604943/public_html/literaksi.com/wp-content/themes/wpberita/template-parts/content-single.php on line 98

Literaksi.com – Untuk sekian lamanya, pelatih Liverpool Jurgen Klopp akhirnya membeli stiker nomer 9 murni. Setelah lebih banyak dikenal menggunakan nomer 9 palsu atau false nine.

Pun begitu nyatanya, Darwin Nunez hanya mahir berposisi di nomer 9 atau ujung tombak saja. Darwin Nunez adalah penyerang berkebangsaan Uruguay yang berusia 22 tahun. Musim lalu, dia bermain untuk peringkat tiga Liga Portugal dan perempat final Uefa League Champions (UCL) yakni Benfica.

1. Profil

Setelah tampil impresif bersama Benfica dengan catatan 34 gol dari 41 pertandingan, Nunez resmi berseragam Liverpool di musim depan. Pemain yang dulu berseragam Penyarol ini ditebus Liverpool dengan banderol harga sebesar 64 juta pounds dengan Ads fee sebesar 21 juta pounds jika Nunez bisa mencapai berbagai macam milestone.

Stiker memang merupakan posisi natural Nunez. Tapi dia juga bisa bermain sebagai second stiker dan sayap kiri. Benfica dengan berbagai sistem formasi.Kalau bermain dengan 3-4-3, Nunez bermain di sayap kiri dan tetap bisa mencetak banyak gol.

Untuk formasi 3-5-2, Nunez bermain sebagai second stiker dibelakang Roman Yaremchuk. Kalau Benfica bermain 4-4-2 atau 4-2-3-1, baru Nunez bermain di stiker depan bersama dengan Gonzales Ramos.

2. Kekuatan

Musim lalu Nunez merupakan salah satu stiker dengan jumlah gol terbanyak di liga top Eropa. Jika membandingkan nilai XG nya, Nunez over peformance XG dengan selisih XG yang cukup besar.

Artinya meski tidak banyak mendapatkan peluang bagus, tapi Nunez bisa menciptakan banyak gol atau punya nilai konversi peluang yang sangat tinggi.

Fisik menjadi salah satu atribut yang mendukung produktifitas Nunez. Meski berpostur 187 cm, tapi dia tetap memiliki kecepatan, tidak kaku dan mempunyai agility. Di UCL musim ini, top speed Nunez hanya kalah dari Alfonso Davies.

Atribut ini membuat Nunez sangat berbahaya jika mendapatkan umpan terobosan ke belakang lini pertahanan lawan. Contohnya saat mencetak gol melawan Sporting Lisbon. Timing lari yang tepat, kecepatan tinggi dan body balance membuat Nunez menjadi berbahaya untuk skema ini.

Dia akan sangat berguna untuk Liverpool ketika bermain melawan tim yang menerapkan garis pertahanan tinggi Liverpool sendiri sempat menjadi korban Nunez saat bersua di perempat final UCL.

Pergerakan tanpa bola yang bagus juga menjadi atribut untuk mendukung produktifitasnya. Positioning di titik buta lawan dan kemampuan membaca pertahanan lawan membuat Nunez sering berada di situasi dan waktu yang tepat untuk menyambut crossing dan mencetak gol ke gawang lawan.

Postur tinggi tentu saja membuat Nunez berbahaya saat melakukan dul udara. Atribut ini bisa menjadi warna baru di serangan Liverpool dimana tidak ada pemain di lini depan yang memang benar-benar kuat saat duel udara.

Nunez jadi outlet Benfica dalam melakukan serangan counter attack. Fisik serta kecepatan larinya benar-benar menjadi faktor penentu. Salah satunya saat berjumpa Barcelona di UCL.

3. Style Of Play

Gaya bermain Darwin Nunez saat di Benfica sering melebar di sisi kiri pertahanan lawan. Gaya main yang melebar ini bisa membuat Nunez menjadi wide forward di sisi kiri. Dari sisi ini, dia bisa bergerak masuk ke pertahanan lawan dan jadi opsi di tiang jauh.

Sering melebar ke kiri, membuat center bek lawan bisa tertarik ke luar dan hasilnya ada ruang kosong di tengah yang bisa dimanfaatkan rekan satu timnnya. Tidak hanya cetak gol, Nunez juga sering mencetak banyak assist selama dua musim membela Benfica di semua kompetisi.

4. Weakness

Nunez bisa melebar atau bermain di area sentral, tapi dia bukan stiker yang bagus dalam linked up play. Ini adalah salah satu kelemahannya. Hal itu bisa terlihat dari seringnya salah passing. Rata-rata passing Nunez berada di bawah stiker klub besar Premier League.

Mengutip statement mantan pemain Real Madrid, Guti Herhandez, Nunez memang bertipikal stiker murni yang sangat bagus dalam hal scoring. Namun dia kurang bagus dalam hal build up karena link up playnya kurang bagus. Selain dari aspek teknis, kekurangan Nunez ada dari performa yang belum teruji.

Nunez baru satu musim bermain impresif. Jika kita bandingkan dengan stiker baru Manchester City Erling Haaland yang bermain bagus di Salzburg namun tidak buru-buru pindah ke klub raksasa. Dua setengah musim dulu di Borussia Dortmund dan baru pindah ke Manchester City.

Bagi Nunez ini adalah step up yang menantang dalam karirnya dengan pindah ke Liverpool.

5. Tactical di Liverpool

Untuk urusan high press, Nunez harusnya tidak bermasalah dalam taktik ini karena mempunyai workrate dan catatan defending yang bagus. Dengan santernya keindahan sadio mane, Nunez sangat mungkin menjadi opsi pilihan di lini depan.

Tapi salah satu permasalahan yang akan muncul karena Nunez dan Diaz sama-sama menyukai bermain melebar ke kiri. Jika mereka bermain bersama, maka Nunez tidak bisa bermain melebar ke kiri seperti di Benfica.

Namun Diaz cukup banyak melakukan roaming dan salah satunya ke tengah. Tidak masalah jika Klopp menginginkan Nunez bermain ke tengah, asalkan dia beradaptasi dengan sistem yang sudah berjalan di Liverpool.

Nunez juga tidak bisa mengemban peran false nine yang selama ini diemban oleh Robert Firmino dan Diego Jota. Tapi bukan berarti Nunez tidak berguna di Liverpool, karena justru kehadirannya membawa warna baru serangan di Liverpool.

Patut kita nantikan, warna baru yang akan dibawa Nunez dengan kejelian taktik yang sering diperlihatkan oleh Jurgen Klopp.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *