Menulis Aksi, Menggerakkan Literasi

Analisis Bruno Guimaraes, Katrol Newcastle Lolos Degradasi


Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u1604943/public_html/literaksi.com/wp-content/themes/wpberita/template-parts/content-single.php on line 98

Salah satu kunci kesuksesan Newcastle pada musim kemarin setelah start bersama pelatih Steve Bruce, adalah kedatangan pemain asal Brazil Bruno Guimaraes.

Dengan kontribusi 5 gol dan 1 assist dari 16 pertandingan di bawah Eddie Howe, mantan pemain Lyon tersebut membantu Newcastle keluar dari jurang degradasi.

Dan membawa The Magpies menempati urutan ke 11 Klasemen Liga Premier League.

Didatangkan dengan banderol harga 40 juta pounds, banyak yang heran mengapa tidak banyak klub besar yang mengincar Bruno dan akhirnya berlabuh di Newcastle.

Bisa di bilang Bruno merupakan marquee signing pertama the toon army dalam era barunya.

Dan benar saja, Bruno langsung menunjukkan kualitasnya sebagai pemain yang berpengaruh dalam waktu singkat.

Jika dilihat dari performa dan statistiknya selama ini, Bruno bisa dibilang sebagai gelandang yang serba bisa. Dari kemampuan menyerang hingga bertahan, Bruno bisa dibilang mumpung dalam segala hal yang dibutuhkan oleh seorang gelandang di lini tengah.

Dapat dilihat dari nilai xg xa, dan volume tembakannya, Bruno bisa menjadi ancaman lawan dari lini tengah.

Aktifitas defensivenya juga baik kalau dilihat dari pressure, tekel serta interceptionnya. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh Newcastle sebagai tim yang lebih banyak bertahan jika dibandingkan di Lyon.

Namun yang unik dari Bruno adalah ia sebelumnya bukan tipe pemain yang ditunjukkan di Newcastle. Selama di Lyon pada musim sebelumnya,

Bruno lebih terlibat dalam progesi dan buil up sehingga aksi progresifnya begitu tinggi. Hal yang sama tidak bisa dikatakan selama di bawah asuhan Eddie Howe.

Ini berarti memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi. Dari tim yang sering memegang bola yaitu Lyon yang memegang bola sekitar 58,9 persen dibanding Newcastle 39,7 persen.

Meskipun baru datang pada bursa transfer bulan Januari, mantan pemain Athletico Paranaense itu dengan cepat mengubah permainannya sesuai yang diminta oleh pelatihnya.

Menurunnya statistik passing, bukan berarti Bruno lebih buruk dalam kemampuan tersebut. Melainkan karena gaya permainan Newcastle yang cenderung bertahan.

Dari data The Analis, terlihat Newcastle mempunyai gaya permainan yang direct dan cepat. Kita lihat bagaimana Bruno bermain dalam sistem Newcastle pada musim ini dan mengapa ia sangat efektif dan menjadi salah satu kunci permainan Newcastle.

Newcastle sering bermain menggunakan formasi 4-3-3 dimana Bruno sering ditempatkan sebagai gelandang tengah di sisi kanan permainan.

Saat menyerang, fokus Newcastle yaitu mengirimkan umpan ke Wood atau Joelinton untuk membawa pemain lain ke permainan.

Disini peran ekstra Bruno Guimaraes dalam menyerang menjadi penting. Banyak serangan Newcastle datang dari situasi transisi karena cepat dan directnya gaya bermain mereka.

Dengan begitu, Bruno harus mempunyai awarness tinggi dalam positioning dan work rate untuk naik dan turun.

Situasi transisi lain dimana Bruno sering masuk ke kotak pinalti lawan memanfaatkan rekan setimnya yang dapat menarik bek tengah lawan bergerak ke sisi luar.

Selain bermain menjadi gelandang box-to-box, Bruno juga menjadi lone pivot. Absennya pemain di sektor tersebut, Bruno mampu memberikan permainan terbaiknya mengisi posisi yang lebih defensive tersebut.

Contohnya pada pertandingan Newcastle melawan Arsenal. Dimana ia dengan cepat mampu menutup pergerakan Odeegard saat Joelinton kehilangan bola.

Hebatnya Bruno dalam membaca situasi permainan , aktifnya dalam menutup pergerakan lawan dan banyaknya situasi bertahan yang dihadapi oleh Newcastle ini lah yang membuat defensive seperti pressure, tekel dan interceptionnya lebih tinggi dibanding gelandang lain.

Komposisi dan gaya bermain Newcastle dengan amunisi bermain seperti Bruno, Wood dan juga Trippier bisa dibilang ampuh dan efektif.

Dapat dilihat sejak Januari terdapat peningkatan performa sejak bursa transfer dibuka. Bahkan statistiknya menyamai tim-tim UCL.

Ini tidak lain pentingnya peran Bruno di lini tengah The Magpies. Jika musim lalu Newcastle finish di peringkat 11, dimanakah Newcastle akan bertengger di musim ini, patut untuk ditunggu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *