Literaksi.com – Pertemuan Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua DPP PDI Perjuangan , Puan Maharani pada Minggu (18/6/2023) lalu menjadi sorotan beberapa hari terakhir.
AHY memaparkan pertemuan keduanya merupakan politik rekonsiliasi yang mencoba menempatkan dua orang dengan sikap dan posisi yang berbeda secara politik menjadi terhubung sebagai sahabat.
Bahkan keduanya membahas masa kejayaan dimana Demokrat pernah berkuasa dan memenangi Pilpres periode 2004 dan 2009. Tak jauh berbeda dengan Demokrat, PDI Perjuangan mencatat kemenangan yang sama pada 2014 dan 2019.
Mencatat kejayaan yang tak berbeda jauh, suami Annisa Pohan itu menganggap bahwa PDIP adalah sahabat. Tak ada salahnya dalam persahabatan juga memiliki pandangan yang berbeda dalam politik.
“Berbagai pengalaman, cerita, dan gagasan. PDIP dan Partai Demokrat pernah menjadi partai yang ruling party dan oposisi,” ujar AHY dikutip Selasa (20/6/2023).
AHY menyatakan bahwa selama ini banyak masyarakat yang menganggap hubungan PDIP dan Partai Demokrat tak bersahabat. Namun AHY dan Puan sama-sama tak mau membahas masa lalu.
Sementara Puan Maharani mengatakan, hubungannya dengan anak sulung Susilo Bambang Yudhoyono saat ini seperti kakak-adik. Ia menyebut AHY meminta Puan dianggapnya sebagai kakaknya.
Puan pun menyanggupinya. Puan dan AHY menyepakati agar pertemuan kedunya tak hanya sampai di sini.
“Politik itu penuh dinamika, tentu untuk mencapai satu titik temu perlu untuk bicara terus-menerus,” ucap Puan.
Membangun bangsa dan negara bukan soal politik praktis saja, tapi juga terdapat aspek pra dan pascanya.
Puan sangat menghindari adanya miskomunikasi yang disebabkan minimnya pertemuan dengan aktor politik lain. Pertemuan dapat membuat para aktor politik untuk mencapai titk kebersamaan. (Literaksi/Handayani)